Assalamu'alaikum..
Ketemu lagi nih sama saya, sekarang pembahasannya mengenai Hakikat Teori temen-temen...
1. Hakikat Teori
Makanan apa sih hakikat itu ? Kalo teori jajanan apa ya ?
Jangan ngawur, sebelum bertanya mari kita lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia dulu, oke ?
Nah sekarang masuk ke apa itu teori ?
Alhamdulillah mudah mudahan cukup jelas... :)
Assalamualaikum...
Ketemu lagi nih sama saya, sekarang pembahasannya mengenai Hakikat Teori temen-temen...
Sama sih seperti postingan sebelumnya, ini juga tugas dari Ibu Ica. Walaupun tuntutan tugas mudah mudahan saya bisa meluruskan niat untuk banyak memberikan manfaat, selamat membaca :)
1. Hakikat Teori
Makanan apa sih hakikat itu ? Kalo teori jajanan apa ya ?
Jangan ngawur, sebelum bertanya mari kita lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia dulu, oke ?
Menurut KBBI hakikat adalah 1 intisari atau dasar, 2 kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya). Menurut Jalius HR hakikat merupakan inti pokok dari sesuatu, dengan hakikat itulah sesuatu bereksistensi. Jadi misalnya pada Pembelajaran, pada hakikatnya pembelajaran itu harus ada pendidik, interaksi, dan peserta didik, kalau tidak ada walaupun hanya salah satu dari ketiganya maka tidak bisa disebut pembelajaran.
Nah sekarang masuk ke apa itu teori ?
Menurut KBBI teori adalah 1 pendapat yg didasarkan pd penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; 2 penyelidikan eksperimental yg mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi: -- tt kejadian bumi; -- tt pembentukan negara; 3 asas dan hukum umum yg menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan: -- mengendarai mobil; -- karang-mengarang; -- hitung dagang; 4 pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu: -- nya memang mudah, tetapi praktiknya sukar;
Menurut Prof Hotman teori adalah alat untuk membeca kenyataan. Instrumen yang digunakan untuk mendekati realitas. Teori bagaikan konstruksi dari sebuah realitas. Teori itu sebuah sistematika, konstruksi atau abstraksi, sebuah realitas sosial. Di dalamnya terdapat proposisi, yang berupa sebab akibat, yang menjelaskan sebuah realitas sosial.
Dalam menyusun teori, kita akan lebih banyak memahami dan berusaha untuk mengkomunikasikan realitas yang ada di lingkungan. Sebuah teori akan menjadi krisis jika dia tidak bisa lagi menjelaskan tentang kenyataan. Kemudian terjadi kegoyahan, krisis, kemudian terjadi revolusi berfikir, dan muncul paradigma baru, berupa kumpulan teori teori, dan ketika teori baru ini muncul, dihadapkan pada tantangan persoalan terkini, jika tidak mampu menjawab persoalan itu maka terjadi kembali kegoyahan, krisis, revolusi berfikir, dan muncul teori baru. Begitu seterusnya. Dengan kata lain jika teori yang sudah ada tidak relevan dengan kenyataan maka teori tersebut akan diperbaharui sehingga dapat menjelaskan tentang realitas kehidupan yang sesuai dengan jamannya.
Jadi pada hakikatnya teori merupaka serangkaian kata-kata yang menjelaskan tentang realitas kehidupan, jika imajinasi itu bukan merupakan teori karna hanya hayalan belaka. Biasanya teori didukung dengan fakta fakta atau data data terkait. Jika ada yang berteori tapi tidak menjelaskan tentang realitas kehidupan itu bukan merupakan hakikat teori/bukan bertoeri bisa jadi hanya sekedar berpendapat.
Alhamdulillah mudah mudahan cukup jelas... :)
Assalamualaikum...
Komentar
Posting Komentar