Langsung ke konten utama

Taksonomi Bloom dan Permasalahan dalam Pendidikan

A. Taksonomi Bloom

Dalam KBBI arti kata taksonomi itu klasifikasi bidang ilmu; kaidah dan prinsip yg meliputi pengklasifikasian objek. Klasifikasi berarti pengelompokkan. ada yang mengatakan taksonomi itu metode untuk membuat urutuan pemikiran dari tahap dasar kearah yang lebih tinggi. Ya intinya pengklasifikasian.

Sedangkan Bloom sendiri ga ada arti katanya, melainkan Bloom itu ialah seseorang yang mencetuskan teorinya. Nama lengkapnya Benjamin S Bloom lahir di Lansford, Pennsylvania, 21 Februari 1913 – meninggal 13 September 1999 pada umur 86 tahun, adalah seorang psikolog pendidikan dari Amerika Serikat.


B. Teori Taksonomi Bloom


Ada 3 kawasan/ranah dalam teori yang beliau paparkan :

1. Kognitif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar 

2. Afektif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya

3. Psikomotor kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis


C. Ranah Kognitif


Dalam kawasan kognitif dibagi lagi menjadi 6 diantaranya :


1. Pengetahuan (Knowledge)

Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk.

2. Aplikasi (Application)

Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram.

3. Analisis (Analysis)

Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.

4. Sintesis (Synthesis)

Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.


5. Evaluasi (Evaluation)

Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.


D. Ranah Afektif

Ranah Afektif pun dibagi menjadi 4, diantaranya :

1. Penerimaan (Receiving/Attending)

Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya.


2. Tanggapan (Responding)

Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.


3. Penghargaan (Valuing)

Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku.


4. Pengorganisasian (Organization)

Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.

E. Ranah Psikomotor

Terakhir Ranah Psikomotor dibagi menjadi 7, diantaranya :
.
1. Persepsi (Perception)
Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.


2. Kesiapan (Set)

Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.


3. Guided Response (Respon Terpimpin)

Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.


4. Mekanisme (Mechanism)

Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap.


5. Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)

Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks.


6. Penyesuaian (Adaptation)

Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.


7. Penciptaan (Origination)

Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi, kondisi atau permasalahan tertentu.

F. Salah Satu Permasalahan dalam Pendidikan dan Analisisnya

Berikut saya paparkan analisis permasalahan mengenai permasalahn pendidikan di Indonesia baru-baru ini, yakni peniadaan bahasa inggris di tingkat Sekolah Dasar



________________________________________________________________________

Sekian penjelasan yang dapat saya sampaikan mengenai Teori Taksonomi Bloom, mudah-mudahan bermanfaat :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume : Teori Belajar Kognitif Gestalt

Setelah mempelajari teori belajar disiplin mental, dan behaviorisme selanjutnya akan dijelaskan mengenai teori belajar kognitif gestalt, selamat membaca :) A, Pengertian Kognitif  erat kaitannya dengan mental, yakni mempelajari proses mental, bagaimana orang berfikir, merasakan, mengingat dan belajar. Kemudian berhubungan pula dengan topik perhatian, persepsi, memori, bahasa, berpikir, dan membuat keputusan. Kognitif dapat dimaknai juga sebagai psikologi khusus pada pemahaman dan pengetahuan dalam mempelajari proses mental. Istilah ‘Gestalt’ sendiri merupakan istilah bahasa Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalam bahasa-bahasa lain. Arti Gestalt bisa bermacam-macam sekali, yaitu ‘form’, ‘shape’ (dalam bahasa Inggris) atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas. Terjemahannya dalam bahasa Inggris pun bermacam-macam antara lain ‘shape psychology’, ‘configurationism’, ‘whole psychology’ dan sebagainya. Karena adanya kesimpangsiuran dalam penerjemahannya, akhir...

Teori Belajar Disiplin Mental

hmm.... Kesempatan kali ini saya akan mengulas tentang teori belajar disiplin mental, selamat membaca kawan :) A. Konsep Teori Belajar Disiplin Mental Teori belajar disiplin mental merupakan teori belajar yang telah berkembang sebelum abad ke-20. Teori belajar ini tidak berdasarkan eksperimen tapi berdasarkan hasil pemikiran yang idealis mengenai manusia. Teori belajar ini berasal dari Plato yang beranggapan bahwa setiap manusia mulai dari lahir memiliki kekuatan, kemampuan, atau potensi-potensi tertentu. Dan menurut teori ini, belajar ialah penyeimbangan dari kekuatan, kemampuan dan potensi-potensi yang dimiliki tiap manusia.. Jean Jacgues Rousseau yang menggangap anak memiliki potensi-potensi yang masih terpendam, melalui belajar, anak harus diberi kesempatan mengembangkan atau mengaktualkan potensi-potensi tersebut. Sesungguhnya anak memiliki kekuatan sendiri untuk mencari, mencoba, menemukan dan mengembangkan dirinya sendiri. (Asri Trianti, 2008: 5). Christian Wolff (167...